twitter
rss



PROPOSAL USAHA
PEMBUATAN JAHE INSTAN


http://ecx.images-amazon.com/images/I/71huQ7ZLiXL._SX466_.jpg


DISUSUN OLEH :
DUTA ALFALAH (07)
EKA PRAMUDITA WIDYA NINGRUM (08)










LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL USAHA PEMBUATAN JAHE INSTANT


Proposal ini disahkan pada :

Hari, tanggal    : Rabu, 08 Oktober 2014
Tempat              : Balai Desa Sirahan, Kecamatan Salam




Kepala Dusun                                                                                      Produsen


Puji Aksono                                                                                         Duta Alfalah

Mengetahui,

Kepala Desa


Muryono






PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga proposal usaha  ini dapat terselesaikan dengan baik.  Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga proposal ini dapat terseleseikan.
           Penulis menyadari  bahwa dalam mengerjakan proposal ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, sehingga menambah semangat bagi penulis untuk dapat memperbaikinya menjadi lebih baik.


                                                                           Magelang, 08 Oktober 2014

                                                                        Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................... i
Lembar pengesahan.......................................................................................................... ii
Prakata............................................................................................................................... iii
Datar isi.............................................................................................................................. iiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1. Dasar Teori............................................................................................................ 1
           2. Tujuan................................................................................................................... 3
           3. Manfaat................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
           4. Metode pembuatan jahe instan............................................................................. 4
           2. Aspek pemasaran.................................................................................................. 6
           6. Analisis Usaha....................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 9
Kesimpulan............................................................................................................... 9
Saran......................................................................................................................... 9
Daftar pustaka........................................................................................................... 10




 Bab I
Pendahuluan
A.    Dasar Teori
Nama ilmiah dari tanaman jahe adalah Zingiber officinale rose. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti di daerah Aceh, Minang, Jawa, Madura, Flores dan banyak lagi tempat di Indonesia. Hasil utama dari jahe adalah rimpang jahenya yang telah tumbuh membesar seiring dengan usia tanaman yang semakin tua. Tanaman jahe dapat dengan mudah dikembangkan melalui tunas yang terdapat pada rimpangnya. Sehingga tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah hingga sampai ketinggian 1.750 meter di atas permukaan laut (dpl), dan sudah dapat dipanen pada umur 6 – 10 bulan.
Rimpang jahe mengandung minyak menguap (volatil), minyak tidak menguap (non- volatil), dan pati. Minyak menguap yang disebut dengan minyak atsiri merupakan komponen pemberi aroma pada jahe. Minyak atsiri tersebut terdapat dalam kadar 1,5 – 3 %. Minyak atsiri tersusun dari beberapa komponen yang meliputi kamfen, sineol, bornewol, geraniol, zingiberen, dan zingiberol. Sedangkan, minyak tidak menguap atau oleoresin pada jahe merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Oleoresin tersusun dari beberapa komponen yang meliputi gingerol, zingeron, shogaol, amilum, dan tannin. Berdasarkan kandungan unsur kimia tersebut, maka jahe banyak sekali dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri, seperti jahe instan.
Rempah-rempah dapat dihasilkan dari umbi, biji, kulit batang, bunga, daun dan buah. Rempah yang berasal dari umbi, yaitu jahe, kunyit, temulawak, kencur, lengkuas, temu ireng, dan tempuyung. Jahe termasuk dalam sembilan besar rempah-rempah yang diperdagangkan dipasaran dunia. Komoditas jahe yang diperdagangkan tersebut biasanya dalam bentuk segar atau kering, bubuk jahe, manisan jahe, minyak jahe, dan oleoresin. Berdasarkan pengalaman secara turun menurun diketahui bahwa jahe merah berkhasiat menghangatkan badan, peluruh keringat, anti rematik, sakit pinggang, nyeri lambung, meningkatkan stamina tubuh, mengobati asma, pusing-pusing, nyeri otot, dan mengatasi radang tenggorokkan.
Sedangkan beberapa peneliti menyebutkan bahwa jahe merah memiliki potensi kordikomik untuk meningkatkan kekuatan otot jantung, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, menstimulir mukosa (selaput lendir), merangsang saluran pernafasan vasomotor (syaraf yang mempengaruhi penyempitan pembuluh darah), meredakan batuk dan flu serta gejalanya. Pengolahan rempah-rempah menjadi minuman instant sudah lama dilakukan oleh masyarakat indonesia baik dalam bentuk serbuk maupun cair, saat ini proses pengolahannya sudah dilakukan oleh industri rumah tangga, kelompok tani bahkan perusahaan farmasi, dimana proses pengolahannya dilakukan mulai dari manual hingga skala pabrikan.



B.     Tujuan
 Adapun tujuan pembuatan  jahe instan tersebut, diantaranya :
1.      Mengetahui cara pembuatan jahe instan
2.      Memperkenalkan produk jahe instan kepada masyarakat
3.      Mengetahui cara menghitung laba/ untung dalam berwirausaha
4.      Mengetahui cara mengatur keuangan dalam berwirausaha 

C.     Manfaat
1.      Untuk mempermudah proses pengolahan dan konsumsi jahe
2.      Untuk menambah tingkat daya jual jahe
3.      Untuk menambah nilai jual jahe dipasaran












Bab II
Pembahasan
Metode Pembuatan Jahe Instan
A.    Alat dan Bahan
Alat :
·         Palstik                        
·         Blender
·         Penyaring
·         Wajan
·         Baskom
·         Pisau Kompor
·         Spatula
·         Kain
·         lap
·         Timbangan
·         Sendok makan
Bahan :
·         Jahe 1 kg
·         Gula 2 kg
·         Serai 10 btg
·         Kayu 1 btg
·         Garam 2 sdm
·         Air
·         Gas

B.     Cara Kerja
1.      Kupas jahe sampai bersih, lalu cuci dengan air bersih
2.      Kemudian diris kecil dan diblender ditambahkan 1 gelas air.
3.      Kemudian disaring, lalu diambil airnya.
4.      Airnya dimasukkan kedalam wajan yang berukuran besar dan dimasukkan pula gula pasir, serai, kayu manis, dan garam.
5.      Kemudian di masak sampai 45 menit dan mengental seperti dodol
6.      Lalu diangkat, matikan kompor.
7.      Lalu diduk/ di pusar-pusar kembali sampai membentuk kristal-kristal
8.      Setelah membentuk kristal, masukkan kedalam plastik
9.      Kemudian di timbang lalu diberi label.
10.  Kemudian siap dipasarkan.





Aspek Pemasaran
            Produk jahe instan ini dijual dengan harga Rp 10.000 / bungkusnya, untuk mengenalkan produk ini kepada masyarakat adalah dengan menggunakan strategi promosi face to face dan juga dengan memanfaatkan media cetak (brosur), promosi ini dilakukan di daerah masyarakat dan juga warung-warung kelontong yang ada disekitar tempat tinggal dan dipasarkan langsung oleh distributor yang sekaligus berperan ssebagai produsen.












Analisa Usaha

Tabel Pengeluaran
Jahe 1 kg
@ Rp. 10.000,00
Rp. 10.000
Gula pasir 2 kg
@ Rp. 11.000,00
Rp. 22.000
Serai 10 btg
@ Rp. 100,00
Rp. 1.000
Kayu Manis 1btg (10 ruas)
@ Rp. 100,00
Rp. 1.000
Garam 2 sdm
@ Rp. 500,00
Rp. 500
Alat
@ Rp. 2.000,00
Rp. 2.000
Gas
@ Rp. 2.000,00
Rp. 2.000
Ongkos / jam
@ Rp. 4.000,00
Rp. 4.000
TOTAL
Rp. 42.500

Tabel Pemasukan
5 kg Jahe Instan
Rp. 10.000,00
5 bungkus
Laba = Biaya Produksi – Output
             = 50.000 – 42.500
             = 7.500




A.    Pembahasan
Dari hasil analisa usaha produksi pembuatan jahe instan diatas, ternyata menguntungkan. Karena diperoleh laba sebesar Rp 7.500,- . Sehingga dari segi permodalan sangat layak untuk dijadikan usaha. Selain itu, tingkat penanganannya sangat mudah, dan hanya membutuhkan maksimal 2 orang pekerja. Teknologi untuk melakukan proses, dapat dilakukan dengan metode sederhana, namun hasil yang diperoleh akan sama dengan yang diperlakukan menggunakan teknologi modern, walaupun dengan teknologi modern mungkin lebih higienis. Bahan dasar yaitu jahe banyak terdapat di pasar-pasar tradisional, konsumennya juga lumayan banyak, yaitu sebagian besar petanidan ibu rumah tangga. Sehingga usaha pembuatan jahe instan akan sangat layak untuk dijadikan sebagai usaha.
Berdasarkan hasil analisis dari cara pembuatan instan jahe, menghasilkan mutu yang berbeda. Pembuatan rempah instant jahe secara tradisional menghasilkan kadar air yang lebih rendah, yaitu 0,8 dibandingkan dengan pembuatan secara mekanisasi, yaitu 4,81, sedangkan kadar air menurut standar SNI adalah 3,0. tingginya kadar air pada sempel yang diproses secara mekanisasi disebabkan oleh rendahnya instensitas pengadukan selam proses sehingga jumlah uap air yang menguap relatif sedikit. Kadar air akan mempengaruhi masa simpan produk, kadar air yang terlalu tinggi menyebabkan pendeknya masa simpan, karena produk akan mudah ditumbuhi kapang. Disarankan untuk meningkatkan intensitas pengadukan pada pembuatan rempah instan dengan menggunakan alat.
Bab III
Penutup
A.    Kesimpulan
Financial kelayakan suatu usaha dapat dihitung dengan Analisa Usaha. Usaha Pembuatan jahe instan, layak untuk diusahakan, karena dari hasil penjualan produk diperoleh keuntungan setengah dari biaya produksi. Keterampilan membuat jahe instan, menambah nilai komersial. Kreatifitas dan inovasi pengembangan produk dari hasil penelitian, memunculkan persaingan bisnis dikalangan pengusaha.

B.     Saran
Menurut pendapat saya dalam pembuatan jahe instan, Kita benar-benar harus melakukannya dengan teliti dan jangan main-main / bercanda. Karena itu dapat menyebabkan ketidakseriusan dalam melakukan pembuaatan.





Daftar Pustaka
http://ladangmakmur.blogspot.com/2010/02/membuat-jahe-instan.html (diakses pada tanggal 07 oktober 2014 jam 12:45 )
http://www.google.com/pembuatan-jahe-instan&source-jakarta.litbang.deptan.go.id.html (diakses pada tanggal 07 oktober 2014 jam 12:45)
http://tentangjahe.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-jahe-instan.html (diakses pada tanggal 07 oktober 2014 jam 12:45)
Meredith. 2000. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta.CV Teruna Grafica.